Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

SKBI 1987

Gambar
            Peraturan tentang pembebanan jembatan jalan raya di Indonesia telah dikemas dalam peraturan pembebanan jembatan jalan raya tahun 1987 (PPJR 1987). Kemudian 1992 diperbaharui menjadi BMS 1992 yang merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Australia. Perbedaan antara keduanya yaitu, PPJR 1987 menggunakan konsep tegangan kerja, sedangkan BMS 1992 menggunakan prinsip beban batas, namun BMS 1992 ini merupakan masih suatu konsep. Spesifikasi pembebanan yang membahas masalah beban dan aksi-aksi lainnya yang akan digunakan dalam perencanaan jembatan jalan raya termasuk jembatan pejalan kaki dan bangunan-bangunan sekunder yang terkait dengan jembatan adalah Pembebanan untuk Jembatan (RSNI T-02-2005) yang merupakan revisi dari SNI 03-1725-1989 (Tata Cara Pembebanan Jembatan Jalan Raya). Untuk merencanakan suatu jembatan dapat secara umum dibagi atas dua macam beban yaitu :  1. Beban Primer : Beban primer adalah beban...

sni jembatan

BMS 1992

Bridge M Bridge Manage ment Syste m (BMS) Oleh : Rina Windarti, ST , Staf Bidang Perencanaan Bridge Management System (BMS) adalah Sistem Manajemen Jembatan yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga pada kurun tahun 1992  untuk  pelaksanaan manajemen jembatan pada jalan nasional dan provinsi. BMS yang pada saat ini perlu dilakukan perbaikan mengingat BMS masih berplatform MS DOS. Dalam rangka merevitalisasi kembali software BMS sebagai alat bantu dalam proses penyusunan rencana dan pemrograman jembatan sehingga selaras dengan metoda yang digunakan dalam sistem Perencanaan Teknik Preservasi Jembatan maka pada tahun 2011 Direktorat Bina Program akan melaksanakan pekerjaan Modifikasi dan Revitalisasi BMS dengan bantuan jasa konsultan. Adapun peran sistem-sistem  manajemen jalan dalam proses manajemen jalan dapat dilihat pada bagan alur berikut ini : Tujuan rencana dan program dalam BMS adalah sebagai berikut : ·     Mengidentifik...

(PPJJR) 1987

Peraturan Pembebanan Jalan Raya (PPJJR) 1987       PPJJR 1987, Pada dasarnya menggunakan konsep tegangan kerja yang ada pada pembebananya. Dalam perencanaan pembebanan jembatan diperlukan daya lahan yang cukup sehingga dalam hal ini diperlukan peraturan yang akan memenuhi pembebanan pada umumnya. Sebelum melakukan analisis perhitungan struktur jembatan. seorang perencanan perlu mencermati beban beban yang akan berkerja yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.Disetiap negara kemungkinan peraturan khusus untuk pembebanan jembatan akan berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya. PPJJR di indonesia di kemas dalam " Peraturan Pembebanan Jalan Raya (PPJJR) 1987" atau bina marga. Berikut ini adalah peraturan pembebanan  yang dipergunakan dalam menganalisis struktur jembatan : BEBAN PRIMER Beban mati  Beban Hidup Beban Kejut gaya akibat tekanan tanam       2. BEBAN SEKUNDER Beban Angin Gaya Akibat Perbedaan suhu Ga...